Jumat, 20 Juni 2008

Naga Bonar dan Nasionalisme


Saya keluar dari keletihan luar biasa yang menghimpit dada Ahad lalu (18/5). Sekonyong-konyong kaki saya melangkah ke bioskop di bilangan Jakarta Selatan. Ada tiga film nasional di sana. Mayoritas film “bergenre” remaja—apalagi kalau bukan mengeksploitasi kehidupannya, tak jauh-jauh dari kisah cinta picisan dengan biduan ayu sebagai daya tarik. Para penonton itu—sebagian besar berpasangan—datang ke gedung bioskop dengan 1001 alasan.

Saya sendiri menggamit niat sederhana: Merayakan kembali tawa ala Nagabonar, tokoh fiktif rekaan Asrul Sani yang mendiami sepotong tanah di Lubuk Pakam, Sumatra Utara sana. Kebetulan Bonaga mengabarkan lewat sepenggal iklan, “Bapakku bukan hanya pandai mencopet, tapi juga Jenderal di medan perang.” Bonaga (dimainkan Tora Sudiro) adalah sentral di “Nagabonar Jadi 2” yang diproduksi tahun 2007 lalu.

Tidak ada komentar: